Satu hari sebelum praktikum di lapang aku, Usda, Mita, dan Erika ke lahan buat ngukur tinggi tanamannya. Kami juga berangkat bersama Fauzi, Putri, dan Ines dari c1. Perjalanan kali itu tidak terasa jauh, berbeda dengan kali pertama aku ke lahan. Kita tidak begitu lama di sana. Setelah pengukuran selesai, bak itu kita siram dengan air karena terlihat sedikit kering. Kami merasa sudah melaksanakan semua tugas di lahan, akhirnya kami kembali ke kampus.
Keesokan harinya, materi praktikum di lapang adalah bahan tanam. Sebelumnya kami diberi tahu asisten untuk membawa 3 tanaman yaitu tanaman nilam, tanaman sansivera, dan tanaman kacang-kacangan. Untuk alatnya kami membawa gelas plastik dan cutter. Setelah dibriefing oleh asisten, kami langsung mempraktekannya. Saat itu tempatnya sangat ramai, aku sendiri merasa kesulitan untuk masuk. Untung saja badan ku kecil jadi bisa menyalip diantara kerumunan teman-teman sekelas ku. Ada kejadian yang dapat mengocok perut ku saat itu. Malam sebelum kami ke lahan Kota Malang di guyur hujan cukup deras, sisa-sisa dari hujan tersebut masih ada di atas atap greenhouse. Entah bagaimana kejadian pastinya, tiba-tiba air yang menggenang di atap plastik turun dan tepat mengenai Erwina yang pada saat itu berada di bawahnya. Semua mata reflek tertuju padanya yang saat itu sudah pasrah dengan keadaan yang dianggapnya sebagai kesialan di hari itu.
Untuk kegiatan praktikumnya, sebelum tanah dimasukan ke dalam gelas plastik, terlebih dahulu gelasnya di berikan bolongan. Ide kreatif di saat kepepet pun muncul, kami melubanginya dengan menggunakan pulpen. Setelah itu, tanah dimasukan dan kami mulai menanam.
Minggu selanjutnya kami mengolah tanah pada petak yang telah ditentukan oleh asisten. Petak kami berada di bagian agak atas. Kami mendapat bagian untuk menanam jagung manis. Hal pertama yang harus dilakukan sebelum kita menanam benih yaitu mengolah lahan. Kali ini kembali para lelaki yang beraktivitas lebih banyak. Aku sempat mencoba mencangkul tanahnya, cangkul sudah ku ayunkan dan menyentuh tanah namun ketika di angkat kembali tenaga ku tak cukup banyak. Akhirnya suara tawa-lah yang keluar dari teman-teman yang melihat kejadian itu, jadi aku kembalikan saja cangkul itu pada lelaki-lelaki yang seperti sangat puas menertawaiku. Setelah tanah menjadi lebih gembur, kami mulai menanam benih jagung. Aku bekerjasama dengan Paramita, dia yang melubangi sedangkan aku yang memasukan benih kedalamnya sebanyak 3 biji. Setelah selesai, salah satu dari anggota c2 menyiram tanah dengan mengambil air yang mengalir di sepanjang pinggir petak. Praktikum di tutup dengan briefing bersama asisten.