Semua butuh waktu dan proses. Lihatlah perjuangan seorang anak. Ketika terlahir hanya bisa menangis. Ia mendapatkan kesulitan untuk menyampaikan keinginan. Waktu yang terus berjalan membuat ia mendengar banyak suara. Terpancing untuk berteriak. Satu persatu kata dapat ia lontarkan. Pembelajarannya berhenti? Tentu tidak. Melihat keluarganya berjalan sendiri sesuka hati membuatnya iri. Susah payah ia berusaha duduk. Setelah itu berjuang untuk merangkak. Tak sampai di situ. Setelah kakinya sudah kuat untuk menahan badannya, ia meminta bantuan keluarga untuk mengajaknya berjalan. Keseimbangan badannya masih kurang sehingga belum bisa berjalan sendiri. Jatuh bangun saat belajar berjalan ia rasa. Tak kenal lelah, ia terus berusaha agar bisa berjalan sendiri. Dengan tekad dan semangat yang gigih, akhirnya ia bisa berjalan tegak dengan kedua kakinya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Sedari kecil kita sudah berusaha. Berjuang untuk mendapatkan yang kita harapkan. Tanpa kita sadari, perjuangan terus berlanjut. Harapannya bukan lagi yang terlukis secara fisik. Akan tetapi, kebahagian dalam diri. Tidak bisa dipungkiri. Setelah berhasil melakukan satu tujuan, akan muncul tujuan baru. Itu membuat kita kembali belajar. Belajar sesuatu yang baru. Bahkan belajar dari kesalahan terdahulu. Keluh kesah boleh lah dilontarkan. Tapi jangan dijadikan hambatan. Dimana itu akan memisahkan diri dari kesuksesan. Resapi yang dialami. Jauhkan benci dalam diri. Indahnya akan kau dapati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar