aku bergegas pulang ke kost untuk menyiapkan segala keperluan yang akan aku butuhkan selama aku homestay alias tinggal di rumah temen tersayang Ni Made Astuti Wahyu Utami. makasih banget yaa udah mau jadi tempat pengungsian buat aku, Ana, Sefa, dan Nisa.
sore itu, ada sedikit masalah dan salahpaham diantara dua orang temen sekelas dan di waktu yang sangat mepet itulah aku berusaha membantu mereka menyelesaikan permasalahannya. bergerak cepat dari kost ke kost Ana tidak membuat masalah diantara kedua orang itu langsung selesai. jam di tangan sudah menunjukan pukul 16.30 tapi taxi yang di tunggu tak kunjung datang. Tuti yang tempat kostnya sedikit jauh memanggil taxi dari perusahaan lain. permasalahan diantara kedua orang itu masih berlanjut, tapi aku dan Ana harus segera berangkat karena jam sudah menunjukan pukul 16.45.
sesampainya di depan kost Tuti, keberangkatan di saksikan kedua orang teman kami yang sedang bermasalah dan juga Putri serta Endang (teman sekelas). sebelum taxi meninggalkan tempat, aku berpesan kepada kedua orang teman ku itu untuk segera menuntaskan permasalahannya karena waktu liburan sudah di depan mata dan mereka pun tak ada rencana liburan bersama karena mereka berasal dari kota yang berbeda.
jam tangan ku menunjukan pukul 16.55 sedangkan bis yang akan membawa kami ke pulau dewata akan berangkat pada pukul 17.00 tepat. Tuti yang sudah berpengalaman naik bis dari perusahaan itu mengatakan bahwa bis itu selalu berangkat tepat waktu. kami pun mulai panik dan membuat supir taxi yang kami tumpangi ikut panik. dengan sigap Ana menelepon perusahaan bisnya "ok mba, di tunggu 5 menit lagi yaa, kalau masih belum datang bisnya akan tetap berangkat" Ana pun berkata "bentar lagi sampe kok mas, tunggu dulu yaa.". panik dan semakin panik. yang terlintas di pikiran kami semua adalah masa iya kita harus beli tiket lagi? iya kalau masih ada kursi kosong, kalau nggak? benar benar panik.
STOP ! kompak kami bertiga ketika taxi sampai di depan bis yang suara mesinnya sudah terdengar. kami langsung bergerak sesuai dengan tugas yang dibagi di dalam taxi. Tuti langsung mencari petugas bis, Ana membawa koper, aku membayar taxi dan membawa helm. syukurlah, baru saja kita duduk bis langsung berangkat. rasanya nafas masih tertinggal.
di kejauhan ada cahaya lampu berwarna kuning yang sangat menarik perhatian. bagus banget. ada tulisan yang cukup besar Jawa Power. ternyata sumber aliran listrik di Jawa-Bali salah satunya di sini. jalan yang dibuat mengeliling perusahaan itu menjadi seperti touring kecil sekaligus pengalaman pertama buat aku sama Ana. karena kebetulan Ana berasal dari Medan, jadi jarang jarang kan lewat jalur ini.
ok, duduk tenang hingga sampai di sebuah tempat makan di salah satu kota (lupa). ini nih ekspresi kita.
![]() |
Ana, Tuti, Dilla |
ternyata kita berhenti di sini cuma sebentar, perjalan dilanjutkan kembali. behubung perut kenyang dan kursi yang nyaman, kayaknya lebih enak buat tidur yaa.
sorot lampunya terang banget. itulah yang membuat aku terbangun. sejauh pengelihatan aku, cuma truk truk, bis bis, dan mobil besar lainnya yang tampak. aku sempat heran karena masih dalam keadaan setengah sadar, Tuti yang duduk di depan kemudian menoleh ke belakang. saat itu aku langsung melontarkan pertanya "kita dimana yaa?". ternyata, inilah yang di sebut dermaga.
ini adalah kali pertama aku keluar dari pulau jawa. benar benar menjadi pengalaman pertama yang akan selalu kuingat.
ini adalah kali pertama aku keluar dari pulau jawa. benar benar menjadi pengalaman pertama yang akan selalu kuingat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar