Usia memang
bukan batasan penentu kedewasaan seseorang, namun dalam budaya timur ketika
seorang wanita menjalin hubungan dengan seorang pria yang usianya lebih muda
darinya terkesan agak kurang etis. Padahal tidak ada aturan tertulis di negara
ini yang menyatakan bahwa suatu hubungan yang dibina harus ada batasan usia
yang jelas. Penilaian tersebut muncul dari kebiasaan dan adat istiadat yang
berkembang di masyarakat.
Secara psikologis,
wanita memang individu yang memperoleh kedewasaan lebih cepat sekitar 5 tahun
daripada pria, maka ada yang menyebutkan bahwa usia yang ideal dalam pernikahan
memiliki selisih kurang lebih 5 tahun antara pria dan wanita dan pria-lah yang
seharusnya berusia lebih tua dibandingkan dengan wanita.
Dewasa ini,
banyak pernikahan yang terjalin karena adanya persamaan usia antara wanita dan
pria, bahkan tidak sedikit dari pasangan yang sudah menikah saat ini memiliki
selisih usia dimana wanita-nya yang lebih tua daripada pria. Kita dapat melihat
keharmonisan dan keserasian mereka bukan karena usia, tetapi bagaimana cara
mereka jalanin kehidupan pernikahan mereka.
Secara pribadi, aku berpendapat,
aku bukan orang yang tidak setuju dengan perbedaan usia dimana pria lebih muda
dari wanita, tetapi aku merasa agak sedikit sangsi ketika ada yang pernah
mengatakan padaku yang secara tidak langsung bertujuan untuk mengenalkan aku
dengan seorang laki-laki yang usianya lebih muda dari ku. Bukan karena apa-apa,
tapi melihat kondisi ku saat ini sebagai mahasiswa, tiba-tiba ada junior yang
ingin mengenal ku, di sisi lain aku telah memiliki kekasih yang sebenarnya
usianya hampir 1 tahun lebih muda dari ku.
Jika dilihat dari sisi perbedaan
usia, kekasih ku dan junior ku sama-sama lebih muda dari ku, tapi yang
membedakan mereka adalah tingkat pendidikan yang terlihat sangat jelas. Hal ini
dapat membuat aku berpikir dan tertawa sendiri.