Oktober 14, 2011

serba pertama #2


tok tok tok, lalu terdengar suara seorang perempuan yang tak asing lagi suaranya bagiku. itulah Dita, teman satu kost ku yang datang membawa sebuah tas ransel di tangannya. aku baru ingat jika tadi siang aku meminjam tas padanya di kampus. aku pun membuka catatan di handphone, semua peralatan dan perlengkapan tertulis di sana.

malam sebelum keberangkatan mamah mengingatkan aku kembali pada obat obatan serta makanan dan jaket untuk ku bawa ke sana. tak pernah terbayang aku akan pergi ke gunung tanpa keluarga, hanya dengan teman-teman saja. berulang kali aku memasukan barang barang dan mengeluarkannya lalu memasukannya kembali. repot sekali sepertinya, namun aku menyukai kepanikan.

pukul 07.15 alarm handphone ku berbunyi. segera aku beranjak dari tempat tidur dan mandi. hampir 1 jam aku selesai mandi dan dengan rambut basah mulai bersiap siap untuk berangkat. Adrian, Usda, Ines, dan Yanuar mengajak ku untuk sarapan bersama pukul 08:30 namun ternyata sebelum waktu yang ditentukan Usda dan Adrian sudah sampai di depan kosan ku. aku berlarian keluar dan mereka pun maklum dengan penampilan ku yang hanya menggunakan t-shirt dan sendal jepit. akhirnya kami bertiga jalan ke depot lestari yang letaknya dekat dengan kost ku.

sekitar pukul 08:50 Mita datang ke kost untuk menjemput ku. kami berkumpul di kost Opah. ketika aku sampai di sana Opah dan Novi baru saja keluar yang ada Bunda, Usda, Tuti, Ines, Adit, Adrian, dan Yanuar. Saka melintas di depan kost dan berhenti sejenak. para lelaki yang ada di situ tak ada lagi yang sanggup membenarkan spion motor Mita, akhirnya Saka mengantarkan Tuti ke bengkel. tak lama kemudian Galih datang di susul dengan Erika dan Erlin.

aku memperhatikan tas bawaan anak anak, sepertinya tak ada yang lebih besar dari tas ku. aku heran, seingat ku barang bawaan ku tak begitu banyak tapi mengapa terlihat paling besar ya ? biarlah, setidaknya aku sudah mempersiapkan segalanya, khawatir akan terjadi sesuatu yang tak diinginkan. apalagi fisik ku cukup lemah untuk kegiatan seperti ini.

Opah dan Novi pun datang kemudian Tuti dan Saka. sangat disayangkan Saka dan anak kelas yang lainnya tak dapat ikut kami berpetualang. sambil menunggu Ali dan Fauzi para lelaki mebicarakan rute dan urutan motor, karena kami touring yang diperkirakan sekitar 3-4 jam. dan akhirnya yang ditunggu tunggu datang juga.

sebelum berangkat, kami memulainya dengan doa yang dipimpin oleh Ali. sebagai kenang kenangan Saka menawarkan diri untuk memfoto kami semua.
kenalan dulu yuk sama orang orang di atas, dari kiri atas ya ada Adit, Ali, Yanuar, Erlin, Novi, Tuti, Erika, Adrian, Usda, Mita, Opah, Aku, Bunda, Galih, Ines, dan Fauzi.

tas sudah menempel dipunggung, masker, sarung tangan, dan helm sudah kami kenakan. kami pun menaiki motor masing masing dan bersiap untuk berangkat. mesin dinyalakan dan segera meluncur ke pom bensin yang tak begitu jauh dari tempat kami.

Oktober 13, 2011

serba pertama #1

8 - 9 oktober adalah salah satu hari bersejarah dalam hidup aku. di hari itu semuanya serba pertama. nggak nyangka dan nggak percaya sama diri sendiri kalo "ternyata aku bisa". benar benar jadi pelajaran yang berharga di hidup aku. aku belajar banyak hal di sana.

sekitar 1 minggu sebelum tanggal 8 oktober Novi, Opah, Adrian, dan Ali mengajak ku untuk ikut dengan mereka ke sebuah tempat yang sama sekali belum pernah aku kunjungi. mereka mengajak ku ke Gunung Bromo. wow, benar benar kaget dan seneng banget. spontan aku bilang IKUUT !! mereka senyum senyum aja, tapi Ali adalah orang pertama yang protes dan bilang "loh, emang kamu bisa?!" aku bingung, emang ada yang salah sama aku yaa ? aku yakin aku bisa, aku bukan anak manja lagi yaa.

kalau melihat fisik, aku sendiri sebenarnya kurang yakin. tapi aku percaya jika aku tak selemah seperti yang terlihat. dari situ aku mulai bertekad untuk meyakinkan diriku serta orang orang di sekeliling ku bahwa aku bisa. sebenarnya ada hal lain yang lebih aku cemas daripada fisik ku, yaitu mamah. bukan tanpa alasan aku mengkhawatirkan ijin dari mamah. selama ini aku tak pernah jauh dari mamah bahkan menginap di rumah nenek atau bude yang masih di satu kota saja aku tak pernah sendirian. kuliah di Malang adalah kali pertama aku benar benar jauh dari mamah. selain itu, aku tak pernah diijinkan untuk pergi yang jauh apa lagi berhubungan dengan alam bebas. tapi keinginan ku untuk ikut bersama teman teman sangat besar. akhirnya aku beranikan diri untuk menelepon mamah dan meminta ijinnya.

alhamdulillah, aku berhasil meyakinkan mamah bahwa aku bisa dan tak akan terjadi apa apa dengan ku selama perjalanan hingga kembali pulang. ijin sudah ku kantongi. memang tidak mudah, tapi ucapan ku sepertinya berhasil menghipnotis mamah. terimakasih mamah :)

ada lagi yang harus aku minta ijin selain mamah, kekasihku. aku sangat bingung bagaimana cara menjelaskan padanya. H-1 sebelum keberangkatan, aku baru memberitahunya tentang rencana travelling. aku sengaja memberitahunya di H-1 karena aku khawatir acara ini akan gagal dan aku sudah terlanjur bertengkar atau dia hanya sekedar kesal dengan ku. dari kata kata di pesan singkat yang ia kirim kan sepertinya ia sedikit ragu dengan ku. namun aku terus membujuknya dan lagi lagi meyakinkan bahwa aku bisa dan tak akan terjadi apa dengan ku selama perjalanan hingga kembali pulang. yup. ijin ku kantongi lagi :)

cukup banyak kendala yang kami lewati sebelum keberangkatan. mulai dari kendaraan, jumlah orang yang ikut, penginapan, dan segalanya. kini itu semua menjadi pelajaran yang sangat berarti dan begitu berharga bagiku. rasa tak lengkap jika tak ada kesulitan yang dilalui, namun bukan berarti harus terus bersakit sakit.
setelah briefing terakhir di depan parkiran sosek aku bergegas pulang untuk berkemas dan menyiapkan segalanya seperti yang telah diingatkan oleh mamah, kekasih dan teman teman ku. itu semua sudah aku buat list agar tak ada yang terlupa apalagi tertinggal karena prinsip ku "aku tak mau merepotkan orang lain selama aku mampu dan bisa melakukannya sendiri".