Maret 12, 2011

indahnya perbedaan

Kerukunan itu memang indah. Jika di sana sedang sibuk melakukan gencatan senjata, kami di sini justru sedang sedang merasa bahagia karena dapat mempererat tali persaudaraan antarkeyakinan. Setiap kali berkumpul, kami tak pernah mempermasalahkan keyakian karena yang kami inginkan adalah perdamaian.

Kemarin, sebelum kembali ke kampus untuk melaksanakan praktikum, aku mengunjungi rumah kost teman ku terlebih dahulu. Ia adalah Made, teman sekelas ku yang berasal dari Bali. Hari ini adalah kali pertama aku melihat umat Hindu beribadah dihadapanku. Walau cara beribadah yang dilakukannya berbeda dengan ku, namun aku tak mempermasalahkan hal tersebut karena setiap agama memiliki cara tersendiri untuk menyembah Tuhannya.

Selesai praktikum, waktu telah menunjukan pukul 16.15. Kami bergegas pulang untuk menghindari gelapnya malam karena lokasi praktikum yang cukup jauh dari tempat tinggal kami masing-masing. Di tengah perjalanan, Reza menghentikan kendaraannya. Aku yang saat itu menumpang pada Cika ikut menepi, begitu pula dengan Asti, Taufik, dan Akbar. Aku sempat heran mengapa tiba-tiba berhenti, lalu tanpa berkata Maya memberi isyarat sambil menunjukan tangannya ke sebuah bangunan di samping ku. Itu adalah mesjid, rumah ibadah kami. Sayangnya, Fauzi melaju sangat cepat hingga tak menyadari bahwa kami telah tak berada di belakangnya lagi. Dengan tanggap Taufik menyalakan kembali kendaraan roda duanya dan melesat secepat kilat untuk menyusul Fauzi yang saat itu sedang membonceng Ria.

Mesjid itu terlihat sangat sepi, tak tampak ada orang ataupun penjaga di dalamnya. Kami sedikit ragu dapat melaksanakan ibadah di tempat itu. Akhirnya, aku dan Maya memutuskan untuk mencoba membuka pintu samping, sedangkan Uni mencoba membuka gerbang belakang. Uni sebenarnya berbeda keyakinan dengan kami, ia beragama Kristen, namun begitu peduli untuk membantu kami mencari jalan masuknya. Saat Taufik serta Fauzi datang kami segera mengambil air wudhu dan saat itu Made, Uni, dan Eka yang berbeda keyakinan dengan tak merasa keberatan untuk menunggu kami beribadah. Salah satu dari mereka berkata, “Kalian shalat dulu aja. Kita tunggu di sini.” Tuturnya dengan senyum sambil duduk di pelataran mesjid. Aku yang mendengar ucapan tersebut merasa sangat senang dan memintanya untuk menjaga tas ku.

Lagi dan lagi, Reza yang menjadi imam dalam shalat. Shaf pertama di isi oleh Taufik, Fauzi, dan Akbar, kemudian diikuti Icha, Maya, Aku, Asti, dan Ria pada shaf belakangnya. Selesai melakukan kewajiban kami ini, aku berdoa dan bersyukur pada apa yang telah Allah SWT berikan padaku karena telah memberikan teman teman yang selalu mengingatkanku untuk beribadah. Dan juga untuk teman yang berbeda keyakinan dengan ku tapi tak menjadikan kami semua sebagai saingan atau musuh.

Perbedaan yang ada antara kami dapat diterima oleh semuanya dengan lapang tanpa syarat apapun. Baik itu perbedaan sikap, sifat, hingga keyakinan. Aku dapat merasakan indahnya perbedaan. Karena perbedaan yang ada kadang menjadikan suatu perdebatan yang mampu menemukan titik temu dan melahirkan solusi yang sangat baik serta berguna bagi siapapun termasuk yang terlibat dalam perdebatan itu. 

Indahnya dunia ini apabila perbedaan tak menjadi suatu hal bermasalah, termasuk perbedaan keyakinan. Andai saja perang yang terjadi di luar sana dapat berakhir, maka tak akan lagi ada pihak yang harus merasakan sakit padahal ia tak tau menau mengenai apa yang dipermasalahkan dalam perang tersebut, serta tak ada lagi korban yang harus berjatuhan.

Maret 07, 2011

cinta ?

cinta bukan hanya diucapkan namun diungkapkan . bukan untuk dipendam namun disampaikan . ia akan datang pada setiap insan untuk merasakan indahnya cinta , merasakan damainya hati .

nikmati rasa itu . ikuti kemana ia membawamu . jangan pernah menghindar karena itu takkan mungkin . ia akan selalu menjadi bayangmu . siapapun , dimanapun , kapanpun , akan merasakannya . merasakan tentramnya jiwa .

ia sangat rapuh . jaga dan lindungi sepenuh hati . jangan pernah nodai rasa itu dengan penghianatan karena keindahannya akan hilang . luka yang membekas akan terus terasa , walau angin menghapus jejaknya .

ungkapkan apa yang kau rasa . jangan kau tutupi . janganlah kau sembunyikan . jangan biarkan larut dalam angan . jangan buat ia hanya menjadi kenangan tanpa akhir .

terkadang rasa itu menyakitkan namun membuatmu mengerti arti kejujuran , mengajarimu ketulusan , memberikan keikhlasan , membutuhkan pengorbanan .

ketika kau jatuh , ia akan membangunkanmu . ketika kau lumpuh , ia akan menuntunmu . ketika kau hilang arah , ia akan menunjukkan jalan . dan ketika kau menemukannya , ia akan pergi . karena ia tau bahwa kau telah mendapatkannya dan akan bahagia karena-nya .

Maret 06, 2011

pengorbanan - gaudi andra muhammad

Waktu akan berputar
Dan detik akan menepi
Ketika cinta datang menghampiri
Sambutlah dengan segenap jiwa
Sambutlah dengan semua rasa
Dan Perasaan tidak akan pernah terulang
Maka Jika ia datang
Rasakanlah dan pegang semua perasaan itu

Ketika kau memberi segalanya
Memberi rasa
Memberi harta
Memberi semua yang di inginkan oleh ku
aku tidak bisa membalas semua yang telah kau beri
Tidak bisa memberi semua yang aku inginkan
Tetapi hanya ada satu yang dapat aku beri pada mu
Hanya ada satu yang bisa aku berikan pd mu
yaitu rasa sayang dan rasa kasih ku pada mu yang telah bersama ku selama ini

Tetapi jika semua itu masih belum cukup maka aku akan memberikan jiwa dan raga ku hanya untuk mud an tidak akan pernah berpaling sampai kapan pun.